Kamis, 20 Oktober 2011

Proses Pelaksanaan Pembangunan Gedung

Ada beberapa tahapan-tahapan dalam pelaksanaan perencanaan suatu gedung. Tahapan pelaksanaan proyek ini harus disusun sedemikian rupa mulai dari pengerjaan awal hingga finishing (jika pengerjaan proyek hingga finishing). Semuanya ini disusun didalam Time Schedule. Tahapan-tahapan dan berapa lama pengerjaan proyek tersebut disusun dahulu sebelum pelaksanaan, sehingga proyek tersebut dapat berjalan sesuai rencana dan tepat waktu.
Pekerjaan Pembersihan
Pengerjaan dimulai dari pembersihan lapangan dan pemerataan permuakaan tanah seperti yang telah direncanakan. Bahkan kalau perlu dilakukan pengerukan dan pengurugan tanah, setelah itu tanah dipadatkan.
Pekerjaan Pondasi
Setelah tanah bersih dan rata, dilanjutkan kemudian dengan pemancangan tiang pondasi, yang biasa disebut dengan Tiang Pancang. Sebelum pemancangan ini, perlu ditentukan dahulu titik-titik pondasi tersebut. Setelah titik-titik pondasi ditentukan, barulah proses pemancangan dapat dilakukan. Proses pemancangan ini harus sangat diperhatikan, karena saat proses pemancangan, dapat terjadi berbagai kesalahan. Operator mesin pancang diharapkan terus mengontrol posisi tiang pancang. Dalamnya pondasi tiang pancang yang tertanam di dalam tanah tergantung dari jenis dan kondisi tanah tersebut, karena pondasi tiang pancang harus berdiri di atas tanah yang keras. Jika proyek berada di daerah tanah rawa, pondasi tiang pancang tertanam lebih dalam. Sebagai contoh jika proyek berada di daerah Jakarta Utara, yang merupakan tanah rawa, pondasi tiang pancang akan tertanam sangat dalam. Lain halnya jika berada di sekitar Jakarta Selatan, yang mempunyai tanah lebih keras, pondasi tiang pancang tertanam tidak terlalu dalam.
Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan Pile Cap dan Sloof. Pile Cap ini berfungsi untuk membagi rata beban dari kolom kepada beberapa pondasi dibawahnya. Dan tiap Pile Cap ini juga dihubungkan satu sama lain oleh Sloof, sehingga semua tiang pancang mempunyai satu ikatan struktur.
Pekerjaan Struktur Atas
Setelah pekerjaan struktur bawah, yaitu pemancangan selesai, dilanjutkan kembali dengan pengerjaan bagian struktur atas. Struktur atas terdiri dari kolom, balok dan pelat. Pengerjaan struktur atas dimulai dari pengerjaan kolom. Tapi terlebih dahulu, titik-titik kolom harus ditentukan posisinya dan dengan bantuan alat, sehingga titik-titik kolom tersebut sejajar satu sama lain.
Dalam proses pengerjaan kolom, hal yang pertama dilakukan adalah pengerjaan tulangan-tulangan kolom seperti yang telah didisain. Sebelum pengecoran kolom, terlebih dahulu dibuat bekisting yang dibentuk seperti kolom sehingga beton dapat dicor di dalamnya. Bekisting harus dibuat kokoh dan kuat, sehingga hasil cor-an diperoleh dengan baik dan bentuk kolom sesuai perencanaan. Ketika proses pengecoran harus dilakukan teliti, dan cor-an beton yang masuk itupun harus dirojok, sehingga cor beton dapat masuk semuanya sampai kebawah dan penuh mengisi bekisting.
Pengerjaan berikutnya adalah bagian balok dan pelat. Balok dan pelat memang dikerjakan bersamaan, Sama seperti pengerjaan kolom, pertama kali juga dilakukan pengerjaan bekisting. Agar waktu yang dibutuhkan seminimal mungkin, pengerjaan bekisting dan penganyaman tulangan dapat dilakukan secara bersamaan. Setelah pembuatan bekisting dan penulangan selesai, baru dilanjutkan dengan pengecoran beton. Hal yang terpenting adalah semua beton yang di-cor itu harus berada dalam satu ikatan, yang berarti proses pengecoran pelat dan balok harus serempak selesainya dan beton pun akan kering bersamaan, sehingga kekuatannya pun dalam satu ikatan. Begitu juga pengerjaan lantai berikutnya, prosesnya pun sama dengan sebelumnya. Dan selama proses pengecorannya pun juga harus dirojok, sehingga cor beton penuh mengisi bekisting.
Pekerjaan Finishing
Jika struktur telah berdiri kokoh, baru dapat dilanjutkan dengan pengerjaan finishing, yaitu pengerjaan dinding, elektrikal dan sanitasi, pemasangan keramik, pengecatan dan sebagainya. Namun, pengerjaan finishing inilah yang membutuhkan waktu paling lama, karena pengerjaannya harus hati-hati sehingga didapat bentuk yang rapi dan sesuai perencanaan.

Rabu, 19 Oktober 2011

Pelaksanaan Gedung Wing Private Sesuai Bestek, Ada Kerusakan Tanggungjawab Kontraktor

pasfmpati.com (Pati, Kota) - Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Badan Pengurus Kab (BPK) Pati memang sempat melapor pelaksanaan pembangunan Gedung Wing Private RSUD RAA Suwondo ke Kejaksaan Negeri Pati. Tapi laporan terkait dugaan penyimpangan dalam pembangunan gedung wing private itu, berbeda dengan hasil laporan Pengawas Lapangan DPU.
Pelaksanaan pembangunan gedung wing private RSUD RAA Suwondo Pati oleh PT Karya Utama Rembang, sudah sesuai perencanaan. Karena selama pengerjaan berlangsung, pengawas selalu memantau.

Pengawas Lapangan DPU yang juga staff Tata Kota DPU Kab Pati Hasto Utomo ST MM yang diwawancara PAS Pati diruang kerjanya mengaku, dalam pembangunan gedung itu memang sempat ada laporan dari LCKI. Terutama, masalah pengurangan tiang pancang dan diameter besi, dan mutu campuran   beton.

“Untuk tiang pancang sendiri memang ada bermacam-macam. Ada kolom yang berisi lima, empat, tiga dan paling sedikit 1 pancang. Nah yang satu itu yang dipermasalah LCKI. Padahal sesuai gambar perencanaan, untuk pancang yang 1 buah itu ada, yaitu didaerah kleding atau penutup accecories saja ada tiga buah. Ditempat itu nanti akan ditopang dengan alumunium panel, karena bebannya tidak besar.”, jelasnya.

Mengenai diameter besi yang juga dipermasalahkan, ungkap Hasto Utomo, dalam pelaksanaannya memang memakai bermacam-macam ukuran besi. Mulai dari yang terbesar berdiaeter 25 mm untuk pile cap (di gunakan sebagai pondasi untuk mengikat tiang pancang). Sedang ukuran paling kecil, tutur Hasto Utomo menggunakan besi polos berdiameter 10 mm, untuk plat lantai.

“Mungkin mereka salah paham. Mereka mengira besi yang dipakai semuanya sama diameternya. Padahal sesuai dengan gambar yang ada, memang besi itu pemakaiannya berbeda-beda. Untuk kolom dan balok sendiri menggunakan diameter 19 mm, diameter 25 mm untuk pile cap itu. Sedang untuk plat lantai kita pakai diameter 10, karena untuk plat yang tebalnya 20 cm.”, tuturnya.

Dalam penggunaan besi yang akan dipakai untuk kontruksi bangunan itu, kata Pengawas Lapangan DPU Kab Pati Hasto Utomo ST MM, pihaknya menerapkan aturan yang ketat. Sebelum memasang besi, kontraktor harus menyampaikan sample lebih dulu, dan melakukan pengecekan sebelum melakukan pengecoran. Sehingga sulit kontraktor untuk mengurangi dan menggantikan besi itu sangat kecil.

Pelaksanaan pembangunan gedung diatas tanah seluas 1.200 m2 dua tingkat, telah menghabiskan biaya Rp.8,602 Milyar dengan lama waktu pengerjaan selama 180 hari

Ka. Kanwil Sulawesi Tenggara Meninjau Pelaksanaan Rehabilitasi Gedung Kantor Lapas dan Rutan Kendari.


sultra-rutan kendari1Kendari, (14/09/2011) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara Dra. Syamsiar Badron, S.H., M. Si, tiada henti-hentinya melakukan pengawasan dan monitoring ke Unit Pelaksana Tekhnis. Dalam kunjungan kerja kali ini Kepala Kantor Wilayah di damping oleh Kadiv PAS, Kabid Registrasi dan Bina Khusus Narkotik dan Ka. Subid Keamanan dan Ketertiban dengan agenda kunjungan adalah untuk memantau dan meninjau pelaksanaan pembangunan Rehabilitasi Gedung Lapas Klas IIA Kendari yang berada di Jalan Kapt. Peiere Tendean No. 1 Kendari.
Dalam kunjangannya Kepala Kantor Wilayah meyampaikan bahwa sehubungan dengan surat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan menyangkut persetujuan pra-desain Gedung Kantor Lapas dan Rutan kiranya dapat menjadikan acuan dalam pembangunan / Rehabilitasi gedung Kantor Lapas Kendari, selain meninjau pelaksanaan rehabilitasi gedung Lapas, Kepala Kantor Wilayah bersama Kepala Divisi Pemasyarakatan membagi dua tim untuk melakukan peninjauan langsung ke dalam Blok – Blok Sel tahanan/Napi. Kepala Kantor Wilayah didampingi dengan Kalapas Kendari meninjau Blok Wanita dan Blok anak, sedangkan Kadiv PAS meninjau Blok Napi Narkoba, Blok Napi Tipikor dan Blok napi dewasa lainnya yang didampingi dengan KPLP Kendari, Kadiv Pas dalam peninjauan ke dalam Blok Napi/Tahanan dan berbincang dari para narapidana menghimbau agar seluruh narapidana yang ada di Lapas Klas IIA Kendari jangan mudah terprovokasi dengan berita-berita atau isu-isu yang tidak bertanggung jawab terkait dengan kondisi dan situasi di Sulawesi Tenggara terkait kejadian-kejadian yang hangat diberitakan di media masa maupun elektronik yang dapat menimbulkan perpecahan dan gangguan keamanan dan ketertiban, biarkanlah hukum yang berjalan.